WHO telah meminta Cina untuk membagikan data genetik yang dianalisis para peneliti.
Organisasi Kesehatan Dunia telah meminta Cina untuk sepenuhnya membagikan data genetik yang dianalisis para peneliti. Data ini sempat muncul di database publik, kemudian diturunkan pada 11 Maret. Sejauh ini, data mentah masih belum tersedia. Bagi beberapa ahli, situasi tersebut telah memicu kekhawatiran.
“Data ini tidak memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan tentang bagaimana pandemi dimulai. Tetapi setiap data penting dalam mendekatkan kita ke jawaban itu," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Sampel menunjukkan bahwa DNA dari rakun muncul dalam sampel lingkungan yang diambil dari pasar Wuhan terkait dengan kasus Covid-19 paling awal pada 2019. Dalam sampel yang diambil dari gerobak, lebih banyak DNA rakun yang terlihat daripada manusia.
“Kehadiran virus dan bahan genetik inang potensial di pasar persis seperti yang diharapkan di bawah hipotesis asal zoonosis,” kata seorang profesor di University of California San Diego, yang terlibat dalam analisis sampel, Joel Wertheim. Tapi sampel itu tidak pernah dibagikan, sampai muncul di GISAID awal bulan ini. Setelah Goldstein dan timnya menghubungi Gao, urutan sampel itu kembali menghilang dari situs GISAID.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Peneliti Harvard Temukan Metode Diet yang Bikin Panjang UmurPakar nutrisi di Harvard menyusun metode diet untuk kesehatan yang optimal dan panjang umur.
Read more »
Soal 15 Senpi dari Rumah Dito Mahendra, Polri: Sedang Kami DalamiKPK telah menyerahkan 15 senjata api yang mereka temukan saat menggeledah rumah Dito Mahendra.
Read more »
Peristiwa Tak Terduga Malam Hari Pasukan Bima Sakti TNI saat Kejar Pria Misterius di Hutan PapuaApa yang mereka temukan?.
Read more »
Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Sleman, Polisi Tangkap Terduga Pelaku di TemanggungPolisi temukan surat di kamar kos terduga pelaku mutilasi perempuan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Read more »
Peneliti IPB Sebut Pelabelan Bebas BPA Berpotensi Lebih Membahayakan KonsumenPeneliti dari IPB Nugraha Edhi Suyatma menyebut pelabelan bebas BPA berpotensi lebih membahayakan konsumen. Begini penjelasannya.
Read more »
Peneliti: Belajar dari Efek Pandemi Covid-19, Program Food Estate PentingFood Estate diperlukan untuk kestabilan pangan dalam menghadapi tantangan pasca pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor pangan dunia.
Read more »