Puluhan nyawa melayang akibat mengonsumsi miras oplosan di Jawa Barat. Terkini, 8 warga di Cianjur tewas setelah mengonsumsi miras oplosan yang dibeli secara daring dan dioplos dengan minuman bersoda. Kasus ini menjadi salah satu contoh dari banyaknya kasus serupa yang terjadi di Jawa Barat. Sayangnya, korban umumnya berasal dari kalangan muda yang kurang teredukasi dan tinggal di daerah dengan kontrol sosial yang lemah.
Puluhan nyawa warga Jawa Barat melayang sia-sia akibat mengonsumsi minuman keras oplosan lebih kurang setahun terakhir. Sebagian besar korban berasal adalah anak muda dari daerah rural yang tidak teredukasi dan minim kontrol sosial. Ketenangan di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur , terusik. Sebanyak 12 warga dirawat di rumah sakit. Penyebabnya, minuman keras oplosan yang mereka tenggak. Awalnya, hanya ada satu korban meninggal pada Jumat (7/5/2025) sore.
Namun, sehari kemudian, total ada delapan tewas. Mereka adalah RH (33), G (35) E (55), J (34) H (29), JS (45), I (34), dan EI (17). Dari penyelidikan Polres Cianjur, semua korban menenggak miras oplosan di rumah RH, Kamis (6/2/2025) malam. Sebelumnya, RH membeli alkohol berkadar 96 persen via daring. Salah satu warga yang meninggal dunia akibat mengonsumsi minuman keras oplosan di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025). Total delapan korban jiwa dan empat korban menjalani perawatan akibat mengonsumsi miras oplosan. RH juga yang mengoplos alkohol itu dengan minuman kemasan bersoda. Total, para korban meminum lima liter miras oplosan itu hingga Kamis tengah malam. Petaka itu datang tidak lama kemudian. Semuanya pusing. Ada rasa panas di dada dan perut. Korban tewas karena terlambat dibawa ke rumah sakit. Kepala Satuan Narkoba Polres Cianjur Ajun Komisaris Septian Pratama mengatakan, korban meminum etanol. Dampaknya fatal. ”Etanol bukan untuk diminum. Hanya untuk pengobatan luka luar atau desinfektan,” kata Septian. Nyawa melayang akibat miras oplosan ini jelas bukan satu-satunya di Jabar. Sudah berulang kali kasus semacam ini memakan korban jiwa, banyak diantaranya anak muda. Dalam catatan Pada 28 Oktober 2023, misalnya, terjadi di Subang. Sebanyak 19 orang menenggak etanol yang dicampur pewangi pakaian. Sebanyak 13 orang tewas. Selanjutnya, kasus serupa terjadi di Pasir Impun, Kota Bandung, pada 18 Januari 2024. Enam warga mencampur ciu dengan cairan penambah stamina. Empat diantaranya tewas. Kasus ini terulang di Garut pada 30 Agustus 2024. Sembilan warga menenggak minuman keras yang diracik dengan obat batuk. Tiga tewas. Dokter spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Teddy Hidayat mengatakan, dalam penelitian yang dipublikasikan tahun 2019, 3,3 persen orang Indonesia yang usianya lebih dari 10 tahun, mengkonsumsi alkohol atau kurang lebih 6,17 juta orang. Sementara berdasarkan jenisnya, 203.610 orang menggunakan oplosan pada tahun itu. “Minuman oplosan banyak beredar di masyarakat karena harganya yang relatif murah, yaitu antara Rp. 15.000–Rp. 20.000 per bungkus plastik sehingga terjangkau masyarakat,” ungkap Teddy. Menurut Teddy, remaja minum minuman keras biasanya karena sejumlah faktor yakni, untuk coba-coba, terbawa oleh teman atau ingin dianggap dewasa. Sementara untuk usia pertengahan minum minuman keras biasanya untuk mengatasi stres atau kesulitan hidup. Mereka bisanya ada di daerah rural yang tidak teredukasi dengan baik tentang bahaya miras oplosan. Itu ditambah dengan kontrol sosial yang lemah di sekitar tempat tinggal mereka Selain itu, lanjut Teddy, faktor kultur dan budaya juga ikut berperan. Dia mencontohkan kebiasaan minum minuman keras pada orang tua dan keluarga. “Miras oplosan dikonsumsi untuk mendapatkan perasaan gembira dan menyenangkan. Namun, di dalam minuman miras oplosan tersebut, selain mengandung etanol, juga ada metanol (CH3OH),” kata Teddy. Teddy menambahkan, sebenarnya methanol sendiri tidak berbahaya, tetapi bila masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi “Keadaan asidosis tersebut itulah yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan, seperti kebutaan, sampai kematian,” tambahnya. Sosiolog dari Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansah berpendapat, peminum miras oplosan kerap ditemui berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka ingin mabuk-mabukan dengan sensasi tinggi, tetapi dengan uang yang pas-pasan. Akibatnya, mereka beralih mencari produk berharga murah. ”Mereka bisanya ada di daerah rural yang tidak teredukasi dengan baik tentang bahaya miras oplosan. Itu ditambah dengan kontrol sosial yang lemah di sekitar tempat tinggalnya,” kata Ari. Ke depan, diperlukan berbagai upaya demi mencegah kebiasaan meminum miras oplosan. Kepedulian warga hingga edukasi yang tepat harus dilakukan demi menyelamatkan nyawa-nyawa itu hilang sia-sia
Miras Oplosan Cianjur Jawa Barat Korban Tewas Etanol Metanol Kesehatan
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tindak Lanjuti Inpres Efisiensi Belanja dan Kabar-Kabar Lainnya dari Jawa BaratBerita ini membahas tentang langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merespon Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja. Selain itu, terdapat beberapa berita terkait dengan peristiwa yang terjadi di Jawa Barat, seperti keracunan makanan, kasus korupsi, kerusakan infrastruktur, dan perayaan Imlek.
Read more »
Menteri Pertanian Tingkatkan Luas Lahan Tanaman Padi di Jawa Timur dan Jawa BaratMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, keberhasilan swasembada pangan bergantung pada pencapaian luas tambah tanam.
Read more »
Apindo Apresiasi Kebijakan Pemprov Jawa Barat, Dorong Penguatan Sektor UMKMAsosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat mengapresiasi kebijakan Pemprov Jawa Barat terkait ketenagakerjaan, terutama pengupahan. Kebijakan ini diharapkan memberi kepastian bagi dunia usaha dan menjaga stabilitas iklim investasi. Meski begitu, Apindo juga mengakui masih adanya kendala dalam proses perizinan usaha yang masih membutuhkan waktu lama. Apindo mendorong penguatan sektor UMKM yang dianggap sebagai pilar utama perekonomian di Jawa Barat. Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, juga berkomitmen untuk mendukung dan mengembangkan UMKM agar terus tumbuh dan berdaya saing.
Read more »
BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Barat Tidak Merata Selama SepekanBMKG menyebut beberapa faktor berpengaruh terhadap peningkatan suplai massa uap air yang mendukung pembentukan awan konvektif dan hujan di Jawa Barat.
Read more »
Siklon Tropis Taliah Bawa Hawa Dingin ke Jawa Barat, Picu Hujan Petir pada Akhir PekanSiklon tropis Taliah yang sempat berada di atas Samudra Hindia selatan Jawa Tengah bisa menimbulkan angin sekencang 65 knot.
Read more »
Angin Kencang dan Gelombang Tinggilanda Jawa BaratBMKG menjelaskan angin kencang yang melanda Jawa Barat disebabkan oleh siklon tropis Taliah yang bergerak di Samudera Hindia. Gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di perairan Jawa Barat, dan BMKG mengeluarkan peringatan dini serta saran keselamatan bagi pengguna perairan.
Read more »