Bank sentral menghadapi dilema: meredakan krisis atau menahan inflasi. Bunga yang naik membuat harga obligasi turun. Bank-bank yang menaruh dana besar di obligasi berpotensi merugi. MajalahTempo
KRISIS perbankan punya satu karakteristik berbahaya: memicu kepanikan. Jika tak teratasi segera, kepanikan berisiko meletupkan krisis yang lebih luas. Karena itu, pasar finansial di seluruh dunia mencermati dengan saksama krisis sejumlah bank yang tengah merebak di Amerika Serikat pekan lalu.
Awalnya adalah bangkrutnya Silvergate Bank pada awal Maret lalu. Tak muncul banyak gejolak ketika bank kecil beraset US$ 11 miliar ini tutup. Lain cerita k
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Yakin Krisis SVB Ga Ngaruh ke Bank-Bank RI?Cek Faktanya!Kolapsnya SVB mengguncang pasar keuangan dunia
Read more »
Sinyal-sinyal Positif untuk Ganjar PranowoDilihat dari perkembangan politik dalam beberapa bulan terakhir, nampaknya sudah terjadi kesepakatan final soal pencalonan presiden dari PDIP.
Read more »
Mandiri, BRI, dan BNI Bakal Kelola Dana Pungutan Batu Bara Rp137,6 TrilliunBank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia ditunjuk sebagai pengelola dana kompensasi batu bara
Read more »
BI Yakini Kebangkrutan Bank di AS Tak Berdampak Besar di Tanah AirBank Indonesia: Penutupan tiga bank di Amerika Serikat tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi perbankan di Tanah Air.
Read more »
LPS hingga OJK Pede Kasus SVB Tak Berdampak ke RI, Ini Kondisi Fundamental Bank Awal TahunKetua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan publik di Indonesia tidak perlu khawatir atas bangkrutnya bank-bank di AS.
Read more »
Bank UOB Indonesia Beri Sinyal Integrasi Bisnis dengan Citibank Indonesia Rampung Tahun IniProses penyelesaian integrasi bisnis masih berlangsung dan diharapkan dapat berjalan lancar sesuai dengan target perseroan.
Read more »