Kebijakan khusus telah diluncurkan oleh regulator bagi sektor ekonomi yang menerima efek luka memar (scarring effect) akibat pandemi Covid-19.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 menyisakan efek luka memar yang mendalam pada sejumlah sektor. Kebijakan khusus atau insentif dibutuhkan untuk dapat mendorong sektor-sektor tersebut kembali pulih.
Luka dalam perekonomian itu kemudian berhasil dibalikkan. Dengan kebijakan pemerintah, bersinergi dengan Bank Indonesia dan otoritas terkait lainnya, perekonomian Indonesia berhasil keluar dari kontraksi. Tepatnya pada 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,69 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan terjaganya stabilitas sistem keuangan Indonesia lantaran sinergi maupun bauran kebijakan yang telah diimplementasikan untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 terkalibrasi, terencana, dan dikomunikasikan dengan baik .
Tabel: Pencapaian insentif makroprudential 2022./Sumber: Bank IndonesiaPada Rapat Dewan Gubernur BI 24 dan 25 Mei 2023, Perry kembali menegaskan bahwa ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, meski ketidakpastian global masih masih tinggi. Perry mengatakan, permodalan perbankan hingga April 2023 tetap kuat, tercermin dari rasio kecukupan modal tercatat sebesar 24,69 persen pada Maret 2023.
Terbaru, BI memberlakukan peningkatan insentif kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, termasuk KUR, dan kredit/pembiayaan hijau. Insentif berupa pelonggaran Giro Wajb Minimum rupiah tersebut berlaku mulai 1 April 2023.
Lebih lanjut, untuk insentif kebijakan makroprudensial lainnya, BI mempertahankan rasio Countercyclical Capital Buffer sebesar 0 persen guna mencegah peningkatan risiko sistemik dari pertumbuhan kredit yang berlebihan dan menyerap kerugian yang dapat ditimbulkan. Untuk mendorong peningkatan permintaan kredit, juga diimplementasikan kebijakan transparansi suku bunga kredit perbankan, yang berfokus pada dampak suku bunga kebijakan BI terhadap suku bunga kredit investasi dan kredit modal kerja perbankan.
“Segala upaya yang dilakukan BI dengan mengeluarkan beragam insentif melalui PBI [peraturan BI], ini adalah upaya untuk mendorong bank lebih fokus menyalurkan ke sektor prioritas,” katanya. “Perbankan akan terinsentif untuk meningkatkan laju kreditnya ke sektor-sektor prioritas yang ditetapkan,” katanya.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Soroti Kebijakan Pemerintah Saat Ini, Ratusan Aktivis Lintas Generasi Berkumpul di BandungRatusan aktivis lintas generasi mulai dari generasi 1980, 98 hingga 2000 berkumpul memperingati 25 tahun Reformasi di salah satu Hotel di Kota Bandung, Jawa Bar
Read more »
Zulkifli Hasan: Kebijakan Ekonomi APEC Harus Rangkul Semua AnggotaAPEC perlu terus berkomitmen mendorong kebijakan perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif.
Read more »
Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pasar Keuangan Global Jadi Indikator Kebijakan Suku Bunga - Jawa PosPertumbuhan ekonomi dunia 2023 lebih tinggi dari prakiraan semula. Yakni, mencapai 2,7 persen year-on-year (YoY).
Read more »
Tolak RUU Kesehatan, Akademisi: Akan Buat Penyimpangan Berbagai KebijakanKetua II Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan (P3HKI) Ahmad Anshori menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan.
Read more »
Peningkatan Pembiayaan Hijau Dirangsang ”Gempuran” KebijakanRealisasi pembiayaan hijau oleh empat perbankan terbesar di Indonesia tumbuh rata-rata 25 persen setiap tahun pada 2020-2022. Tren positif pertumbuhan pembiayaan hijau didukung kebijakan makroprudensial yang akomodatif. KajianData AdadiKompas
Read more »
Kebijakan Subsidi Jokowi Dikritik: UMKM Tidak Butuh Motor ListrikSubsidi kendaraan listrik dikritik karena dinilai tidak tepat sasaran.
Read more »