Sentimen hawkish bank sentral Amerika Serikat, The Fed memicu anjloknya Rupiah pada perdagangan hari ini.
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Jumat melemah, dipicu sentimen hawkish bank sentral Amerika Serikat atau the Fed. The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi lagi.Rupiah pada Jumat pagi dibuka menurun 50 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp 15.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.433 per dolar AS.
Pedagang berjangka dana Fed sekarang memperkirakan probabilitas 60 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, naik dari sekitar 22 persen sebelum komentar Powell pada Selasa, 7 Maret 2023.Data Jumat diharapkan menunjukkan pemberi kerja menambahkan 205 ribu pekerjaan pada Februari, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters, jauh di bawah kenaikan 517 ribu yang jauh lebih besar dari perkiraan pada Januari.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Rupiah Melemah Dipicu Sentimen Hawkish The FedRupiah pada Jumat pagi dibuka menurun 50 poin atau 0,32 % ke posisi Rp15.483 per dolar AS.
Read more »
Rupiah Melemah Dipicu Sentimen 'hawkish' The FedPeluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka karena sentimen The Fed masih memberikan tekanan untuk rupiah.
Read more »
Gara-Gara The Fed, Nilai Tukar Rupiah Melemah Dekati 15.500 per Dolar ASPengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan peluang pelemahan rupiah ke arah 15.480 per dolar AS, dengan potensi tertahan di sekitar 15.400 per dolar AS.
Read more »
Rupiah Kian Melemah Dekati Rp 15.500 per Dolar AS, Kebijakan The Fed Jadi SorotanPukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 43 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 15.475 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.432 per dolar AS.
Read more »
Rupiah Melemah Dekati Rp15.500, Dolar AS Terdorong The FedRupiah dibuka masih di zona merah ke Rp15.457, mendekati Rp15.500, seiring dengan indeks dolar AS yang terus menguat.
Read more »
Sentimen The Fed Bakal 'Goyang' Reksa Dana Berbasis Obligasi, Tapi Jadi Peluang untuk Top UpHingga akhir 2023 dana kelolaan reksa dana pendapatan diproyeksi tetap masih akan mencatatkan pertumbuhan.
Read more »