Kabupaten Sumbawa, NTB, memproduksi garam beryodium, sebanyak 4000 sampai 6000 ton per tahun.
Dengan luas lahan potensial yang dimanfaatkan hingga saat ini mencapai sekitar 339,49 Ha, dengan jumlah 210 petambak," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa Rahmat Hidayat, Selasa .
Adapun kelompok usaha petani garam yang berjalan dengan hasil produksi dihasilkan setiap tahunnya diantaranya di lokasi Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, dengan luas lahan potensial 700 Ha dan telah dimanfaatkan seluas 224,7 Ha dengan hasil produksi garam mencapai 3.000 - 5.000 ton per tahunnya.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Satu Korban Tenggelam Ditemukan di Perairan SumbawaSeorang korban tenggelam ditemukan oleh seorang nelayan di pantai Maluk, Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. - Halaman 1
Read more »
Polres Sumbawa dalami kasus pelecehan puluhan santriwatiKepolisian Resor Sumbawa, Nusa Tenggara Barat mendalami kasus dugaan pelecehan terhadap puluhan santriwati salah satu pondok pesantren yang berada di wilayah ...
Read more »
Kementan Siapkan Strategi untuk Jaga Produksi Pangan dan Pertanian dari Ancaman Kemarau dan El NinoPemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan strategi dalam penanggulangan dampak El Nino.
Read more »
Saudi janjikan pemotongan produksi minyak besar-besaran pada JuliArab Saudi akan melakukan pemotongan besar-besaran pada produksi minyaknya pada Juli di atas kesepakatan OPEC+ untuk membatasi pasokan hingga 2024, ketika ...
Read more »
Harga Lesu, Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak 1 Juta Barel per HariArab Saudi mengungkapkan akan memangkas produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bpd) pada Juli 2023.
Read more »
Harga Minyak Memanas, Arab Saudi Beri Sinyal OPEC+ Pangkas ProduksiHarga minyak memanas karena Arab Saudi akan melakukan pemangkasan besar-besaran pada produksinya di bulan Juli di atas kesepakatan OPEC+.
Read more »