Pelaku meregistrasikan ribuan kartu perdana ponsel dengan memanfaatkan data adminduk milik orang lain yang diperoleh dari perangkat desa.
Kartu yang sudah terregistrasi data penduduk orang lain itu, dijual ke konter-konter dengan harga murah.
Sebelum dijual ke masyarakat, kartu tersebut digunakan untuk menerima kode One Time-Password . Kode rahasia itu, selanjutnya dijual ke sebuah website yang berlokasi di Rusia. "Kejahatan ini sudah mereka jalankan sejak tahun 2017 lalu. Omzet yang didapatkan adalah Rp 160 juta per bulan dengan rincian Rp 130 juta dari menjual kode OTP dan Rp 30 juta per bulan dari penjualan kartu perdana," terang Wadi, Rabu .
Keenam pelaku adalah AA warga Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, YS warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Lalu, CD, warga Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo dan ES warga Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, FH warga Desa Kedungmangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dan M warga Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Demi Judi, Warga Kenjeran Nekat Curi Motor Ketahuan Warga, Beruntung Tidak DimassaDemi Judi, Warga Kenjeran Nekat Curi Motor Ketahuan Warga, Beruntung Tidak Dimassa KotaSurabaya
Read more »
Pelaku Penipuan QRIS di Masjid Jakarta Berhasil Ditangkap, Begini Modus Penipuan PelakuMaraknya penipuan menggunakan kode QRIS membuat pihak kepolisian terus melakukan pemburuan pelaku. Modus yang dilakukan pelaku dengan mengganti kode QR
Read more »
Sejumlah Korban QRIS Palsu Sudah Melapor, Pelaku Diburu PolisiSejumlah korban QRIS palsu di kotak amal sebuah masjid telah melapor ke polisi. Polisi saat ini masih mengejar pelaku tersebut.
Read more »