Pernyataan Dubes China Bikin Heboh Eropa, lalu Diklarifikasi

Philippines News News

Pernyataan Dubes China Bikin Heboh Eropa, lalu Diklarifikasi
Philippines Latest News,Philippines Headlines
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 50 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 68%

Pernyataan Dubes China untuk Perancis, Lu Shaye, tentang kedaulatan negara-negara bekas Soviet baru-baru ini memicu kehebohan di Eropa.

mengatakan, negara-negara yang lahir setelah jatuhnya Uni Soviet tidak memiliki status efektif di bawah hukum internasional.

Sebab, kata dia, tidak ada perjanjian internasional yang menegaskan status mereka sebagai negara berdaulat.Komentar tersebut nyatanya menimbulkan keresahan bukan hanya di Ukraina yang telah diinvasi Rusia sejak Februari tahun lalu, melainkan semua bekas republik Soviet yang muncul sebagai negara merdeka setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, termasuk banyak anggota Uni Eropa.

Ajudan Presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak menegaskan pada Minggu , bahwa status negara-negara pasca-Soviet diabadikan dalam hukum internasional. "Aneh rasanya mendengar versi absurd dari 'sejarah Crimea' dari perwakilan negara yang sangat teliti tentang sejarah seribu tahunnya," kata Podolyak, mengacu pada China, dikutip dariKepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa , Josep Borrell, pun menyebut pernyataan Lu Shaye itu tidak dapat diterima.

Dalam sebuah tweet, dia menyatakan, UE hanya dapat menganggap deklarasi ini tidak mewakili kebijakan resmi China.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

kompascom /  🏆 9. in İD

Philippines Latest News, Philippines Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Eropa Murka Usai Dubes China di Prancis Katakan Negara Bekas Uni Soviet Tidak BerdaulatEropa Murka Usai Dubes China di Prancis Katakan Negara Bekas Uni Soviet Tidak BerdaulatDubes China untuk Prancis Lu Shaye dalam sebuah wawancara mengatakan beberapa “negara bekas Uni Soviet” tidak punya status efektif di bawah hukum internasional
Read more »

Prancis, Ukraina dan Negara-negara Baltik Protes Pernyataan Dubes Cina |Republika OnlinePrancis, Ukraina dan Negara-negara Baltik Protes Pernyataan Dubes Cina |Republika OnlineDubes Cina mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas wilayah Uni Soviet
Read more »

Pejabat Uni Eropa Minta Angkatan Laut Eropa Berpatroli di Selat TaiwanPejabat Uni Eropa Minta Angkatan Laut Eropa Berpatroli di Selat TaiwanKepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyerukan Angkatan Laut negara-negara Eropa untuk berpatroli di Selat Taiwan yang disengketakan. Borrell merilis pernyataannya dalam opini yang diterbitkan koran mingguan Prancis pada Minggu (23/4). Dilansir oleh kantor berita AFP, komentar...
Read more »

Dubes China Pertanyakan Kedaulatan Ukraina dan Negara Baltik, Ini Reaksi MerekaUkraina dan negara-negara Baltik mengungkapkan kekecewaan mereka setelah duta besar China di Paris mempertanyakan kedaulatan eks Soviet itu
Read more »

China Protes Pernyataan Presiden Korea Selatan soal TaiwanChina Protes Pernyataan Presiden Korea Selatan soal TaiwanWakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong, Minggu (23/4), mengajukan pernyataan serius kepada duta besar Korea Selatan terkait pernyataan presiden Korea Selatan tentang Taiwan yang dianggap “keliru.” Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan peningkatan ketegangan di sekitar Taiwan...
Read more »



Render Time: 2025-03-18 08:47:58