Setelah penahanan Pavel Durov di Perancis diperpanjang, Moskwa menyatakan hubungan Rusia-Perancis kini di titik nadir.
Perpanjangan penahanan polisi dilakukan sejak Senin malam dan berlaku 48 jam hingga Rabu . Setelah itu, pihak berwenang harus mendakwa atau membebaskannya.Sergey Lavrov mengeluarkan pernyataan bahwa hubungan antara Moskwa dan Paris kini berada di titik nadir.
Penahanan Durov itu menimbulkan kemarahan di kalangan pejabat Pemerintah Rusia. Sejumlah pejabat menyebut penahanan itu bermotif politik. Penahanan atas Durov juga disebutkan menjadi bukti standar ganda Barat dalam hal kebebasan berbicara.Pada Selasa , Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, tuduhan terhadap Durov sangat serius. Ia menekankan tuduhan itu memerlukan bukti yang sama seriusnya untuk menghilangkan kecurigaan bahwa penangkapannya bermotif politik.
”Perancis berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, inovasi dan kewirausahaan. Dan akan tetap demikian,” demikian bunyi cuitan Macron.Namun, pernyataan Macron itu tidak meredakan kemarahan Rusia. ”Penahanan Durov membuat hubungan antara Rusia dan Perancis berada pada level terendah,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Sementara, menurut Duncan Clark, pemimpin perusahaan konsultan investasi teknologi dan pakar teknologi, penahanan Durov merupakan tanda Perancis sedang menindak tegas kurangnya moderasi pada platform seperti Telegram.Namun, dalam pernyataannya di X, Telegram mempertanyakan, apakah para bos teknologi harus bertanggung jawab atas konten di platform mereka. Telegram juga mengatakan, Durov tidak menyembunyikan apa pun.
Sikap longgar Telegram terhadap penyensoran membuat Telegram sangat diminati di negara-negara yang membatasi kebebasan berbicara, seperti Rusia, Iran, dan India.Platform ini juga disukai oleh warga pendukung supremasi kulit putih dan kelompok teror, termasuk kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah . Telegram juga sangat populer di Ukraina. Di negara ini, Telegram menjadi alat penting untuk berbagi berita tentang perang dan peringatan tentang serangan udara.
Media Sosial Rusia Telegram Pavel Durov
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Perancis Perpanjang Penahanan CEO Telegram Pavel DurovOtoritas Perancis memperpanjang penahanan terhadap pendiri dan pemimpin aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, setelah ia ditahan di Bandara Paris.
Read more »
Pendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di PerancisPendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di Perancis
Read more »
Kronologi CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Perancis, Ini KasusnyaCEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Perancis sesasat setelah turun dari jet pribadi. Lantas, bagaimana kronologi penangkapan Pavel Durov?
Read more »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di PerancisPavel Durov, pendiri sekaligus CEO aplikasi Telegram, ditangkap di Bandara Bourget di luar Paris pada Sabtu malam (24/8/2024).
Read more »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Polisi Perancis, Kasus Apa?Kepolisian Perancis menangkap CEO Telegram, Pavel Durov di bandara Le Bourge, utara Paris pada Sabtu (25/8/2024). Kasus apa?
Read more »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara PerancisCEO miliarder yang bepergian dengan jet pribadinya menjadi sasaran surat perintah penangkapan.
Read more »