Indonesia memiliki peran strategis dalam G20. Indonesia dapat menjembatani kelompok negara maju dan kelompok negara berkembang untuk kepentingan nasional Indonesia dan kepentingan global yang lebih luas.
Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden RI Joko Widodo pertemuan KTT G20 New Delhi, India.
Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada hari pertama KTT G20 New Delhi, terdapat 3 kunci pembangunan dunia, yaitu stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan. Pada sesi III KTT tersebut, Para anggota G20 menyampaikan visi dan ajakan kolektif bagi masa depan bersama yang lebih baik PM Modi menyampaikan bahwa KTT G20 India menyediakan jalur baru dalam pembangunan yang berpusat pada kemanusiaan dan inklusif.
Selanjutnya, Presidensi G20 tahun 2024 mendatang akan dipegang oleh Brazil. Serah terima Presidensi G20 dari PM Modi kepada Presiden Brazil Lula da Silva dilakukan pada sesi 3 ketiga KTT. Dengan begitu, Indonesia mengakhiri kepemimpinan Troika G20, untuk kemudian akan digantikan oleh Afrika Selatan selaku Presidensi G20 tahun 2025. G20 juga telah menyepakati bahwa Amerika Serikat akan kembali menjadi Presidensi G20 pada 2026.
Deklarasi tersebut terdiri atas 12 bagian dan 83 paragraf yang berisikan komitmen anggota G20 pada permasalahan pertumbuhan global, pencapaian SDGs, ekonomi berkelanjutan, multilateralisme, transformasi teknologi dan infrastruktur digital, perpajakan internasional, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, isu keuangan, kontra terorisme dan pencucian uang, serta upaya untuk menciptakan tatanan global yang lebih iklusif.