Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah siap mengambil tindakan tegas terhadap praktik jual beli pakaian bekas impor.
Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk mencari betul sumber impor pakaian bekas, karena mengganggu industri Tekstil dan Produk Tekstil dalam negeri. Menanggapi itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung perintah Presiden dan Kementerian Perindustrian memiliki kepentingan besar untuk industri.
"Kita harus stop. Kementerian Perindustrian fokus akan hal itu saat ini. Di e-commerce juga tentu tidak boleh," kata Menperin. "Caranya akan banyak nanti. Tetapi paling penting APH. Kita akan bicarakan lebih lanjut nanti," pungkas Agus. Dari jumlah itu, 25-30% atau sekitar Rp 9,7 triliun di antaranya adalah pakaian bekas. Jika impor bisa dibendung, produk lokal yang menggantikannya bisa mendatangkan lapangan kerja baru hingga 500 ribu orang.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pakaian Impor Bekas Tak Boleh Dijual di E-Commerce, Begini Tanggapan ShopeePakaian impor bekas dilarang masuk ke Indonesia karena dianggap mematikan bisnis UMKM dan memiliki risiko dari sisi kesehatan.
Read more »
Erick Thohir: GBK Tidak Boleh Digunakan hingga Penyelenggaraan Piala Dunia U-20Ketum PSSI Erick Thohir menegaskan lapangan di Stadion Utama GBK tidak boleh digunakan untuk kegiatan apa pun hingga Piala Dunia U-20 nanti.
Read more »
Radang Tenggorokan, Boleh Ngopi atau Tidak?Ketika mengalami radang tenggorokan, penting untuk menjaga asupan cairan tubuh. Lalu apakah boleh minum kopi?
Read more »
Hari Perempuan Internasional, Legislator Dorong Pengesahan RUU PPRTAda banyak pekerja wanita sektor domestik yang perannya tidak boleh dinafikan karena menjadi kebutuhan.
Read more »
Bocoran Subsidi Mobil Listrik: Hyundai Rp70 juta dan Wuling Rp25 JutaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita membocorkan besaran subsidi mobil listrik Hyundai dan Wuling.
Read more »