Selama periode 2016-2021 investasi bidang energi terbarukan di kawasan ASEAN baru mencapai sekitar USD 8 miliar per tahun.
JawaPos.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan negara di kawasan ASEAN membutuhkan investasi sebesar USD 27 miliar untuk mendukung energi terbarukan setiap tahun.
Menurut dia, nilai investasi per tahun itu dibutuhkan guna mendukung ambisi mewujudkan kontribusi 20-23 persen pemanfaatan energi terbarukan pada 2025 di kawasan itu. “Sedangkan selama periode 2016-2021 investasi bidang energi terbarukan di kawasan ASEAN baru mencapai sekitar USD 8 miliar per tahun,” imbuh Sri Mulyani.
Sedangkan Indonesia, lanjut dia, capaiannya lebih tinggi yakni mencapai sekitar 60 persen dari total energi campuran di Tanah Air sehingga menjadi tantangan yang besar. Baca juga:Kawal Power Wheeling Tak Masuk RUU EBT, Marwan Cs Kirim Petisi ke DPRMenkeu lebih lanjut menjelaskan emisi gas rumah kaca dari sektor energi khususnya yang disumbangkan pembangkit listrik uap bertenaga batu bara menjadi kontributor utama emisi karbon secara global.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Sri Mulyani: Nol Emisi Karbon di ASEAN Masih Hadapi Tantangan |Republika OnlineKetergantungan negara-negara ASEAN terhadap bahan bakar fosil masih tinggi.
Read more »
Sri Mulyani Bahas SVB di Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN |Republika OnlineSVB jatuh lantaran terimbas kebijakan suku bunga tinggi.
Read more »
Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Perkuat Kawasan Jadi Pusat Pertumbuhan Dunia |Republika OnlinePeran ASEAN penting bagi perekonomian global.
Read more »
Menkeu & Bank Sentral ASEAN Kumpul di Bali, Ini yang Dibahas!Para delegasi akan menyusun langkah kolektif dan kolaboratif untuk mewujudkan tiga prioritas capaian ekonomi.
Read more »