Menguak Keberadaan Gunung Batuwara di Selat Sunda, Asal Mula dari Gunung Krakatau

Philippines News News

Menguak Keberadaan Gunung Batuwara di Selat Sunda, Asal Mula dari Gunung Krakatau
Philippines Latest News,Philippines Headlines
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 167 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 70%
  • Publisher: 83%

Gunung Anak Krakatau termasuk kawasan cagar alam Krakatau dengan total seluas 13.605 hektar yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung.

Liputan6.com, Jakarta - Pagi itu, Rabu, 9 Agustus 2023, bersama kedua koleganya, Eko Yulianto berangkat dari Kota Bandung, Jawa Barat menuju Kabupaten Pandeglang, Banten. Para ilmuwan Badan Riset dan Inovasi Nasional itu ke Selat Sunda untuk memecahkan misteri mengenai Gunung Krakatau Purba atau Proto Krakatau secara penelitian ilmiah.

Endapan tersebut teridentifikasi berusia sekitar 1.600 tahun yang lalu."Kami mengacu pada hasil tarikan umur endapan. Ini yang mendorong kita membuktikan bahwa erupsi dahsyat pada tahun 535 berkaitan dengan letusan proto Krakatau," kata Eko kepada Liputan6.com. Menurut Eko, banyak hipotesis awal untuk memecahkan misteri peristiwa 535 tersebut. Beberapa pihak ada yang menduga letusan tersebut terjadi di Amerika Selatan yang termasuk wilayah garis khatulistiwa.

Sementara itu secara penelitian ilmiah catatan mengenai peristiwa erupsi tahun 1883 banyak ditemukan dibandingkan dengan peristiwa 535. Sebab survei pada Gunung Krakatau sudah mulai dilakukan oleh peneliti asal Belanda dua tahun usai peristiwa terjadi. Dokumentasi dan catatannya dijadikan acuan. Salah satunya yaitu muncul serbuk sari salak secara tiba tiba dan melimpah. Hal tersebut pun menjadi tanda tanya yang berkaitan dengan peristiwa letusan.

Bukan gunung itu yang bikin gara-gara, bukan pula Krakatau, induknya yang meledak dahsyat pada 1883. Yang jadi tersangka adalah nenek moyangnya, Gunung Batuwara. Di belahan dunia lain, kekeringan, kelaparan yang diperparah wabah cacar air melanda Korea dan Jepang. “Makanan adalah pondasi kekaisaran. Emas kuning dan sepuluh ribu untai koin uang tidak dapat menyembuhkan rasa lapar. Apa manfaat seribu kotak mutiara bagi dia yang kelaparan dan kedinginan,” demikian dimuat dalam kronik sejarah Jepang,"Nihon Shoki", yang mengacu pada maklumat Kaisar Senka pada tahun 536.

Dari dampak masifnya ke iklim Bumi, diduga erupsinya lebih besar dari Gunung Tambora pada 1819. Dan, berdasarkan Nan Shi atau Sejarah Dinasti Selatan China, digambarkan terdengar gelegar letusan pada Februari 535. “Dua kali lebih keras dari suara geledek.” Hal itu mengingatkan pada erupsi Gunung Krakatau pada 1883 yang terdengar hingga sejauh 4.000 mil atau 6.437 km.

Masalah muncul karena kedua versi"Pustaka Raja Purwa" ditulis pada Abad ke-19, 13 abad setelah peristiwa erupsi yang memicu malapetaka 535/536 terjadi. Jedanya terlalu jauh. Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca erupsi paroksimal tahun 1883 dari kompleks vulkanik Krakatau. Aktivitas erupsi pasca pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunung api masih di bawah permukaan laut.

Mamay memperkirakan, saat peristiwa Gunung Kapi berlangsung terjadi letusan besar yang juga menghasilkan tsunami besar seperti halnya pada tahun 1883. Kendati begitu, tak ada keterangan lebih lanjut mengenai letusan Gunung Kapi. Sedangkan ketika peristiwa letusan pada tahun 1883 dampak letusan dapat menghasilkan gelombang tsunami sekitar 30 meter dan menerjang pesisir Banten.

"Kejang-kejang sekaratnya Krakatau berlangsung selama 20 jam 56 menit," demikian diungkap Simon Winchester dalam bukunya"Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883".Empat ledakan dahsyat yang terjadi membuat tuli orang-orang yang berada relatif dekat dengan Krakatau. Namun, gelegarnya terdengar hingga Perth, Australia yang jaraknya 4.500 kilometer.

Tsunami menerjang tanpa ampun, rumah gedek milik pribumi, maupun gedung tembok beratap merah kepunyaan bangsa Eropa di Anyer hancur lebur. Wilayah pesisir lain di Jawa dan Sumatra menemui nasib sama.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Philippines Latest News, Philippines Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Banyak Simpan Misteri, Gunung Anak Krakatau Jadi Daya Tarik IlmuwanBanyak Simpan Misteri, Gunung Anak Krakatau Jadi Daya Tarik IlmuwanFase vulkanisme Gunung Anak Krakatau hingga saat ini masih terus tumbuh dan berkembang.
Read more »

Hampir 3.000 Hektare Hutan Gunung Sindoro dan Sumbing KeringHampir 3.000 Hektare Hutan Gunung Sindoro dan Sumbing KeringLebih dari 50% hutan di Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro mengalami kekeringan dan rentan terbakar.
Read more »

Info Terbaru Status Gunung KarangetangInfo Terbaru Status Gunung KarangetangInformasi terbaru terkait status Gunung Karangetang, Sulawesi Utara dari Ketua Pos Pengamatan Gunung Api.
Read more »

Gagal Menguak Misteri Otak ManusiaGagal Menguak Misteri Otak Manusiauntuk sementara ini, di antara segenap organ tubuh manusia yang paling sulit dibongkar misterinya adalah otak manusia
Read more »

Menguak Motif Bripka Reynaldi Prakoso Terlibat Jual Beli Senjata Api IlegalMenguak Motif Bripka Reynaldi Prakoso Terlibat Jual Beli Senjata Api IlegalAnggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya Bripka Reynaldi Prakoso ditangkap usai terlibat kasus jual beli senjata api ilegal.
Read more »

Keberadaan 'club house' meningkatkan nilai tambah propertiKeberadaan 'club house' meningkatkan nilai tambah propertiChief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta PT Agung Podomoro Land Tbk Jakarta Zaldy Wihardja menyatakan keberadaan club house meningkatkan nilai ...
Read more »



Render Time: 2025-03-03 20:54:23