Jika Indonesia gabung OECD, banyak aturan Perda dan Undang-undang yang harus diliberalisasi terutama soal perizinan.
Jakarta, CNBC Indonesia -
Direktur CELIOS sekaligus Ekonom Bhima Yudhistira mengungkapkan jika Indonesia bergabung dengan OECD banyak aturan yang harus disinkronisasi dengan standar OECD. Banyak aturan Perda dan Undang-undang yang harus diliberalisasi terutama soal perizinan, persaingan usaha dan perdagangan. OECD, lanjutnya, akan menjadi pra-syarat yang baik bahwa menuju pada negara maju perlu persamaan standar dulu dan Indonesia mungkin bisa belajar banyak dari OECD bagaimana mempersiapkan struktur ekonomi yang lebih baik misalnya penguatan kapasitas industri manufaktur dan teknologi.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Plus Minus Indonesia Jadi Anggota OECD, Apa Saja?Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, membeberkan plus minus jika Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Read more »
Literasi Keuangan Masyarakat Masih Rendah, Sri Mulyani: Mau Untung Besar, tapi Tak Mau BerisikoMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya indeks literasi keuangan masyarakat di Indonesia.
Read more »
Sudah Tua dan Bergelimang Harta, Ini Alasan Prabowo Nyapres LagiSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkap alasan Prabowo Subianto masih mau jadi bakal calon presiden
Read more »
Tak Mau Seperti Divestasi Freeport, MIND ID 'Keukeuh' Ingin Jadi Pengendali ValeMIND ID berupaya untuk tidak mengulangi apa yang terjadi saat pemerintah mengakusisi saham divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI).
Read more »
Banyak Relawan Dukung Gibran Jadi Cawapres Prabowo, FX Hadi Rudyatmo: Belum Tentu Dia MauPolitikus senior PDIP FX Hadi Rudyatmo tak khawatir dengan banyaknya relawan yang mengusung Gibran sebagi bakal cawapres Prabowo.
Read more »
Rina Nose Ungkap Lawakannya di Malaysia Jadi Gagal Lucu gara-gara Beda MaknaJadi presenter di Malaysia, Rina Nose ceritakan perbedaan bahasa yang sempat buat leluconnya jadi tak lucu
Read more »