Perspektif politik-ekonomi masih mendominasi berbagai analisis dan penjelasan mengenai penyebab, signifikansi dan konsekuensi peristiwa Mei 1998, sementara kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam peristiwa itu “disangkal”, kata aktivis perempuan dan kemanusiaan Ita Fatia Nadia.
“26 tahun ini masalah kekerasan seksual terhadap perempuan Indonesia tidak pernah diperbincangkan, tapi justru disangkal.”
“Tiga hal itu yang selalu diangkat sebagai puncak dari reformasi. Tetapi bahwa Reformasi telah mengorbankan sebuah tragedi tentang perkosaan masalah perempuan tidak pernah diungkap, bahkan disangkal,” ujar Ita. Suasana ibu kota dan sekitarnya saat itu mencekam dengan sejumlah gedung serta pertokoan dijarah dan dibakar massa.
Setelah kremasi dilakukan keesokan harinya, Ita membawa abu Fransisca dan melarungnya di lautan utara Jakarta. Bagi Ita, kematian Fransisca – dan Ita Martadinata beberapa bulan kemudian – memperkuat semangatnya untuk terus memperjuangkan keadilan, tak hanya bagi keduanya, tapi bagi korban kekerasan seksual yang lain.Ita Martadinata adalah anggota Tim Relawan untuk Kemanusiaan yang dibunuh secara misterius. Sedianya Ita bersama Ibunya dan empat orang korban akan berangkat ke Amerika untuk memberikan testimoni kepada Kongres Amerika tentang tragedi tersebut.
Selain itu, beberapa korban langsung dibawa keluar negeri pascaperistiwa Mei 98 untuk pemulihan, atau atas kemauan pribadi. Di dalam mobil tubuh mereka diraba-raba. Tanpa rasa kasihan, salah satu dari pria itu lalu memotong payudara kedua mahasiswi tersebut dan menurunkan mereka di suatu tempat di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tiba di Singapura, Siska masuk rumah sakit dan menjalani operasi sebanyak dua kali. Selama dua tahun setelah peristiwa Mei 1998, dia berdiam di negeri itu menjalani proses penyembuhan. Trauma yang dia alami tak menyusutkan semangatnya untuk bangkit. Dia akhirnya melanjutkan dan menuntaskan studinya. Dengan perjuangan gigih, Siska berhasil lulus sebagai dokter dalam waktu relatif singkat.Menilik balik apa yang terjadi 26 tahun silam, Ita Fatia Nadia – yang menjabat sebagai Ketua Komnas Perempuan periode 1998-2006 – menilai kekerasan seksual terhadap perempuan etnis Tionghoa pada Mei 98 adalah “suatu teror yang dilakukan negara untuk menimbulkan ketakutan massal”.
“Krisis ekonomi ketika itu pada tahun 1997 sudah menimbulkan satu gejolak sosial, yaitu penjarahan, kemudian mulai dengan demo-demo mahasiswa yang cukup masif,” ujar Ita. “Semua perkosaan ini terhadap perempuan Tionghoa. Kenapa perempuan Tionghoa? Karena selama ini komunitas Tionghoa itu didiskriminasi, dibedakan,” kata Ita, merujuk pada aturan diskriminatif terhadap etnis Tionghoa yang diterapkan oleh Orde Baru.
“Seandainya Mei 1998 hanya semata-mata kekerasan antar etnis, skalanya tidak meluas, waktu kejadian pendek, dan metode kerjanya amburadul. Polisi dan penegak hukum akan bertindak,” ungkap Ariel. Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa 13-15 Mei 1998 yang dibentuk beberapa bulan setelah peristiwa Mei 98 menemukan bahwa sebagian besar kasus perkosaan adalah, yakni korban diperkosa oleh sejumlah orang secara bergantian dalam waktu yang sama. Kebanyakan kasus perkosaan juga dilakukan di hadapan orang lain.
Lebih lanjut, Ariel menyebut bahwa pemerkosaan politik, sama seperti semua kekerasan politik, adalah sebuah pernyataan yang melibatkan pemberi pesan, media, pesan, gaya dan audiens yang dituju. Pertemuan ini merupakan jawaban atas permohonan sekitar 22 perempuan dari berbagai latar belakang agama, etnis dan profesi untuk membahas dampak kerusuhan Mei 1998 terhadap perempuan.
Penasihat militer presiden, Letjend Sintong Pandjaitan, yang turut hadir dalam pertemuan itu, sempat mempertanyakan sikap Habibie dan merekomendasikan untuk membahas sikap pemerintah dalam sidang kabinet.Pemerintah segera membentuk TGPF – yang sudah kami sebut sebelumnya dalam artikel ini – untuk menyelidiki peristiwa itu, dalam hal ini penyelidikan terhadap kasus kekerasan seksual menjadi bagian integral.
“Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa, dan saya sangat menyesalkan terjadinya peristiwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers pada 11 Januari 2023.
Sayangnya, menurut Mariana dari Komnas Perempuan, persyaratan pemberian bantuan berdasar hasil pendataan berdasar nama dan alamat itu memberatkan penyintas kekerasan seksual 98. Selama 2023 silam, Komnas HAM telah menerbitkan 930 surat keterangan kepada Korban Pelanggaran HAM Berat . Sebanyak 15 di antaranya adalah penyintas kerusuhan 98, namun belum diketahui apakah dari 15 orang tersebut ada korban kekerasan seksual.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Merawat Ingatan, Mencegah Tragedi Mei 1998 Berulang”Jangan sampai terjadi lagi. Sudah cukup. Biar kami saja (yang menjadi korban),” kata Ruminah.
Read more »
Ziarah Makam Pejuang Reformasi Peringati Tragedi 12 Mei 1998Diketahui, setiap 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti.
Read more »
Gudang Garam Catat Pendapatan Rp 26,26 Triliun pada Kuartal I 2024Pendapatan Gudang Garam turun 11,65 persen menjadi Rp 26,26 triliun hingga kuartal I 2024. Pada kuartal I 2023, Perseroan meraup pendapatan Rp 29,73 triliun.
Read more »
Yuk Periksa Lagi 26 Titik Ganjil Genap Jakarta pada Selasa 14 Mei 2024Termasuk pada hari ini, Selasa (14/5/2024), aturan ganjil genap Jakarta tersebut tetap berlaku di beberapa ruas jalan pada waktu-waktu tertentu.
Read more »
26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Kembali Berlaku Awal Pekan Senin 13 Mei 2024Perlu kembali diingat, di awal pekan hari ini, Senin (13/5/2024), peraturan ganjil genap berlaku lagi di sejumlah ruas jalan Jakarta pada waktu-waktu tertentu.
Read more »
Pengamanan Sejumlah Pelabuhan di Selat Bali Diperketat Jelang Ajang WWF 18-26 Mei 2024I Nyoman menyatakan, para personel juga intes melakukan patroli di Selat Bali termasuk memperketat pengamanan di Pelabuhan Rakyat.
Read more »