Kampanye Darurat Polusi Udara, Polusi Air, dan Polusi Tanah Pakai Parfum Beraroma Malapetaka

Philippines News News

Kampanye Darurat Polusi Udara, Polusi Air, dan Polusi Tanah Pakai Parfum Beraroma Malapetaka
Philippines Latest News,Philippines Headlines
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 78 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 34%
  • Publisher: 83%

Hakikat parfum nan harum sebentar ditinggal untuk menyuarakan darurat polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Pasalnya, alih-alih menghadirkan wewangian sedap, Greenpeace Indonesia mengelaborasi sesak udara kotor, serta air dan tanah tercemar melalui rangkaian parfum Our Earth.

Liputan6.com, Jakarta - Hakikat parfum nan harum sebentar ditinggal untuk menyuarakan darurat polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Pasalnya, alih-alih menghadirkan wewangian sedap, Greenpeace Indonesia mengelaborasi sesak udara kotor, serta air dan tanah tercemar melalui rangkaian parfum"Our Earth."

"Ini merupakan cara lain dan terobosan yang belum pernah dilakukan Greenpeace secara global . Melalui ini, kami bermaksud mengajak sebesar-besarnya kelompok masyarakat untuk sadar . Parfum ini merupakan tools untuk memulai obrolan lebih mendalam," paparnya. 2 dari 4 halamanIde GilaDedi pun bercerita tentang keterlibatannya membuat seri parfum"Our Earth.""Pas pertama kali ditawari , saya pikir ini ide gila, tapi sekaligus menantang, karena selama ini bikin parfum kan yang wangi-wangi saja," ucapnya di kesempatan yang sama.

The Peril Soil, Dedi menjelaskan, dibuat dari bahan-bahan, termasuk tempe, pepaya, dan pakcoy. Kemudian, The Smelly River diformulasikannya dari bahan-bahan, seperti daging sapi, ikan, ampas kelapa, dan pakcoy. Tidak ketinggalan, The Smokey Air dibuat dari daun-daun kering, ranting-ranting kering, dan kertas.3 dari 4 halamanAroma MalapetakaHadir pula di kesempatan itu adalah Chitra Subyakto, founder, sekaligus direktur kreatif label tekstil Sejauh Mata Memandang.

Itu diamini Dedi dan Charlie. Keduanya kompak menyebut bahwa seri The Peril Soil dan The Smelly River adalah yang"paling mengganggu." Ketika Liputan6.com membaui dua varian parfum tersebut, saya paham mengapa mereka berkomentar demikian. " tentu akan in-line dengan kampanye kami tentang polusi udara, plastik, mobilitas, dan keadilan perkotaan lain. Kami belum bisa memastikan . Setidaknya sampai akhir tahun ini ada beberapa kampanye yang masih akan kami jalankan," paparnya.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Philippines Latest News, Philippines Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

DPRD Usul Ganjil Genap 24 Jam, Pengamat Sebut Darurat Polusi UdaraDPRD Usul Ganjil Genap 24 Jam, Pengamat Sebut Darurat Polusi UdaraKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah berharap Pemerintah Daerah DKI Jakarta bisa segera menerapkan kebijakan ganjil genap sepanjang hari atau selama 24 jam penuh.
Read more »

Sebagian Besar Warga Jakarta Belum Inisiatif Melindungi Diri dari PolusiSebagian Besar Warga Jakarta Belum Inisiatif Melindungi Diri dari PolusiPemaknaan warga Jakarta mengenai isu polusi udara dan perilaku melindungi diri dari polusi masih rendah.
Read more »

Bicara soal Hak Mendapatkan Udara Layak, Komnas HAM: Langkah Pemerintah Tak Menjawab Pengurangan Polusi UdaraBicara soal Hak Mendapatkan Udara Layak, Komnas HAM: Langkah Pemerintah Tak Menjawab Pengurangan Polusi UdaraKomnas HAM menyoroti terkait kualitas udara serta polusi yang kian hari memburuk di beberapa wilayah di Indonesia saat ini, terkhusus di Ibu Kota DKI Jakarta.
Read more »

WFH ASN Dinilai Belum Efektif Atasi Polusi Udara, Pakar: Tetap Saja Udara KotorWFH ASN Dinilai Belum Efektif Atasi Polusi Udara, Pakar: Tetap Saja Udara KotorPolusi udara di sejumlah kota besar menjadi sorotan pemerintah sehingga memberlakukan kebijakan berbeda terkait work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN).
Read more »

Kritik Kebijakan WFH Pemprov DKI, Komnas HAM: Tak Menjawab Masalah Polusi UdaraKritik Kebijakan WFH Pemprov DKI, Komnas HAM: Tak Menjawab Masalah Polusi Udara"Langkah langkah yang dilakukan pemerintah, termasuk WFH itu kan terbukti hari ini tidak menjawab persoalan pengurangan polusi udaranya," kata Hari.
Read more »

DPR Bakal Bahas Usulan Pembentukan Pansus soal Polusi Udara JakartaDPR Bakal Bahas Usulan Pembentukan Pansus soal Polusi Udara JakartaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengungkapkan pihaknya akan membahas usulan pembentukan panitia khusus (Pansus) terkait masalah polusi udara di Jakarta.
Read more »



Render Time: 2025-03-01 16:14:25