Korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Slamet Tohari, sempat mengirim pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya sebelum dibunuh.
Polda Jateng mengungkap sejumlah fakta baru terkait korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara. Salah satunya adalah pesan terakhir Paryanto, korban asal Sukabumi kepada sang anak.
"Awal mulanya pengungkapan kasus ini adalah laporan saudara Gridas, anak dari korban pertama, Pariyanto. Lapor bahwa ayahnya hilang, kemudian lapor di Banjarnegara ditindaklanjuti oleh pemeriksaan jajaran Reskrim Banjarnegara bahwa benar saudara Tohari yang merupakan dukun ini mengakui bahwa saat itu dia membunuh saudara Pariyanto," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu, .
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Jumlah Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Bertambah, Diduga Ada 11 OrangJumlah korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang Slamet Tohari (45) bertambah, diduga ada 11 orang.
Read more »
Beredar Pesan Terakhir |em|WhatsApp|/em| dari Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara |Republika OnlinePolisi menemukan 11 jenazah diduga korban pembunuhan dukun Slamet Tohari.
Read more »
Polisi Temukan Jenazah Pasutri Diduga Korban Slamet Dukun Pengganda Uang di BanjarnegaraPasangan tersebut diduga merupakan korban dukun pengganda uang Tohari alias Mbah Slamet alias Tuhari.
Read more »
Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang BertambahJumlah korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Slamet Tohari mencapai 12 orang
Read more »
Daftar Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, 12 Korban Dikubur dalam 7 Liang BerbedaAksi Tohari (45) alias Mbah Slamet dukun pengganda uang membunuh dengan sadis 12 korban akhirnya terbongkar.
Read more »
WhatsApp Terakhir Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara: Ini Rumah Mbah Slamet, Hubungi AparatPO sempat melakukan komunikasi dengan anaknya melalui WhatsApp sesampainya di rumah Mbah Slamet.
Read more »