Gedung Putih Kembali Desak Partai Republik Setujui Larangan Pemilikan Senjata Serbu

Philippines News News

Gedung Putih Kembali Desak Partai Republik Setujui Larangan Pemilikan Senjata Serbu
Philippines Latest News,Philippines Headlines
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 73 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 92%

Gedung Putih kembali mempertanyakan Partai Republik yang masih menunda pengesahan Larangan kepemilikan senjata serbu, menyusul penembakan yang terjadi di Nashville.

AKSI penembakan yang terjadi di Nashville, Amerika Serikat, membuat pihak Gedung Putih angkat bicara. Sekretaris Pres Katine Jean-Pierre mempertanyakan Partai Republik menunggu apa untuk melakukan pengesahan larangan kepemilikan senjata serbu.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Kongres memberlakukan kembali larangan senjata serbu yang sempat berlaku pada 1994-2004. Namun mendapatkan tentangan dari Partai Republik yang mendukung hak konstitusional warga untuk memiliki senjata. Aturan larangan kepemilikan senjata serbu itu masih belum menemui titik timu di Washington. Meski sudah beberapa kali terjadi penembakan di sekolah. Seperti sekolah dasar Sandy Hook di Connecticut pada 2012 yang menewaskan 26 orang, di mana 20 di antaranya anak-anak. Tahun lalu juga terjadi penembakan di Uvalde, Texas, yang menewaskan 19 siswa dan dua guru. Sebelumnya 14 siswa dan tiga staf merenggang nyawa di Parkland, Florida pada 2018.

Peristiwa itu membuat aksi unjuk rasa besar-besaran. Kongres merancang undang-undang larangan kepemilikan senjata serbu yang mendapat dukungan dari National Rifle Association . Penembakan di Covenant School itu pun mendapatkan respon dari berbagai pihak di media sosial. "Hancur dan patah hati tentang berita tragis di Covenant School," cuit Senator Bill Hagerty.Ucapan terima kasih kepada penegak hukum juga disampaikan senator Marsha Blackburn. "Berdoa bagi mereka yang terkena.

Diketahui tahun 2023 sudah tercatat 38ribu kematian akibat tembakan di Amerika Serikat. Angka itu tidak termasuk mereka yang melakukan bunuh diri dengan senjata api. Menurut data Arsip kekerasan senjata terjadi 129 kali aksi penembakan massal.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Philippines Latest News, Philippines Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Kawasan Kota Lama Semarang Jadi Tempat Ngabuburit Favorit WargaKawasan Kota Lama Semarang Jadi Tempat Ngabuburit Favorit WargaKota Lama Semarang suguhkan pemandangan gedung-gedung tua bersejarah.
Read more »

Bawaslu Larang Kader Partai Bagikan Zakat dengan Lambang PartaiBawaslu Larang Kader Partai Bagikan Zakat dengan Lambang PartaiPembagian amplop berlogo PDIP berisikan uang senilai Rp 300 ribu kepada warga di masjid itu diungkapkan oleh Said Abdullah sebagai zakat.
Read more »

Trump Serang Lawan Politik dan Jaksa AS di Kampanye Pertama |Republika OnlineTrump Serang Lawan Politik dan Jaksa AS di Kampanye Pertama |Republika OnlineTrump menyerang lawannya di Partai Republik dan jaksa yang mengerjakan kasusnya
Read more »

Lewat Pantun, PKS Beri Sinyal Ajak Partai Golkar Gabung Koalisi PerubahanLewat Pantun, PKS Beri Sinyal Ajak Partai Golkar Gabung Koalisi PerubahanSebelum berpantun, Habib menyampaikan bahwa PKS terbuka dengan partai-partai lain yang ingin berkoalisi.
Read more »

Heikal Safar Desak Jokowi Cabut Larangan Bukber yang Sudah Jadi Tradisi |Republika OnlineHeikal Safar Desak Jokowi Cabut Larangan Bukber yang Sudah Jadi Tradisi |Republika OnlineHeikal senang tokoh bangsa dan elite partai ikut buka bersama Partai Nasdem.
Read more »



Render Time: 2025-04-08 19:09:18