JPNN.com : Ekonom Universitas Diponegoro Semarang Prof FX Sugiyanto mengatakan deflasi berbulan-bulan itu baru memang baru pertama kalinya dialami
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Diponegoro Semarang Prof FX Sugiyanto mengatakan deflasi berkepanjangan yang dialami Indonesia merupakan dampak dari penurunan daya beli masyarakat .
Menurut dia, deflasi yang terjadi berdampak baik bagi masyarakat karena mereka bisa berbelanja dengan harga yang relatif murah dan terjangkau. "Kalau terlalu lama bisa jadi indikasi kuat ini orang menahan duit mereka untuk belanja atau tidak punya duit. Nah, dua kemungkinan ini bisa terjadi. Ini saya didukung dengan data," katanya.
Ekonomi Angka Pengangguran Daya Beli Masyarakat Jakarta
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Jorginho Sebut Mental Juara Arsenal Sudah Kembali, Sebut-sebut ChelseaJorginho mengklaim bahwa Mikel Arteta telah mengubah mentalitas Arsenal. Gelandang veteran Italia itu sembari menunjuk perbedaan the Gunners dengan Chelsea.
Read more »
Daftar Artis Pemilik Tesla Cybertruck, Ada yang Terseret Kasus P DiddyBeberapa di antaranya baru-baru ini menjadi sorotan, karena disebut-sebut terseret kasus P Diddy.
Read more »
Ajak Investor Masuk IKN, Jokowi: Tahun Depan Harga Tanah Naik 10 Kali'Harga tanahnya bisa naik lipat dua kali, tiga kali, lima kali, 10 kali. Maka saya ingatkan kalau ingin investasi tahun ini,' sebut Jokowi.
Read more »
Sean Alexander Mantan Pacar Lolly, Kini Punya Pacar Baru, Begini Sosoknya Cantik dan MemesoanOlla Ramlan baru-baru ini mengumumkan bahwa putranya, Sean Alexander, telah memiliki kekasih baru bernama Shyeika.
Read more »
Jadi Batu Loncatan, Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 5,2%Ekonom Senior INDEF Dradjad Hari Wibowo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan harus mencapai kisaran 5,2%.
Read more »
Ekonom Sebut PPN Naik Jadi 12 Persen Bisa Biaya Program Makan Bergizi Gratis PrabowoPemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen pada 2025.
Read more »