Selama 17 tahun dipimpin Pinochet, lebih dari 3.200 orang terbunuh atau “hilang” dan puluhan ribu orang lainnya disiksa.
Pada 11 September 1973, pasukan tentara yang dilengkapi puluhan tank menyerbu dan mengepung istana keprisidenan Cile. Kudeta berdarah yang dipimpin Jendral Augusto Pinochet itu berhasil menumbangkan Salvador Allende. Sang presiden dari sayap kiri itu sendiri akhirnya bunuh diri sebelum tentara menangkapnya.
Presiden sayap kiri Gabriel Boric yang berkuasa saat ini, memimpin peringatan itu istana La Moneda, untuk memperingati tanggal bersejarah tersebut. Dalam pidatonya ia menekankan perlunya mengutuk mereka yang melanggar hak asasi manusia. “Kudeta tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi setelahnya,” katanya, mengacu pada 17 tahun kediktatoran Pinochet yang brutal dan kejam.
Di tempat lain, pengunjuk rasa yang tidak menyukai peringatan itu menghalangi lalu lintas kendaraan di pinggiran kota. “Enam petugas polisi terluka dan sedikitnya 11 orang ditangkap,” kata para pejabat setempat. Sebuah survei yang dilakukan oleh Cerc-Mori pada Mei lalu menemukan bahwa 36% masyarakat percaya Pinochet telah membebaskan Cile dari Marxisme, -- angka tertinggi yang diukur dalam 28 tahun jajak pendapat.