Toleransi hanya bisa muncul jika perbedaan tak dianggap sebagai tembok penyekat, seperti yang tertanam erat dalam pemikiran warga di kaki Gunung Lawu. Nusantara AdadiKompas
Sejumlah warga melakukan pengecekan rumah milik penganut agama Hindhu dalam perayaan Nyepi, di Pedukuhan Jlono, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu .
Ketiga pria tersebut melangkahkan kaki pelan-pelan. Mereka enggan membikin kegaduhan. Mata mereka begitu jeli mengawasi setiap rumah yang dilewati. Mereka ingin memastikan bahwa pintu-pintu rumah tersebut telah dikunci rapat oleh para pemiliknya. “Ini untuk menghargai teman-teman Hindhu yang sedang menyepi. Kan, itu benar-benar harus mati lampu. Walau lampu dimatikan, tetap ada teman-teman yang berjaga seperti ronda di sepanjang jalan. Memang, ada satu-dua rumah yang masih menyalakan lampu, itu biasanya karena punya anak-anak,” ujarnya.
Pemangku Pura Jonggol Shanti Loka Gimanto mengungkapkan, sebenarnya umat Hindhu tidak pernah menuntut agar warga setempat memahami mereka yang sedang menjalankan penyepian. Kepedulian warga, menurut dia, tumbuh secara alami. Ia menganggap, kemunculan toleransi didorong oleh pengalaman hidup bersama sekian lama. Kebiasaan saling jaga juga muncul begitu saja hingga menjadi tradisi kampung tersebut.
Akan tetapi, momen anjangsana dari rumah ke rumah ditunda pelaksanaannya. Sebab, selesainya penyepian bersamaan dengan dimulainya hari pertama puasa. Gimanto khawatir jika niat baik dari anjangsana justru mengganggu sesama yang sedang menjalankan ibadah tersebut. Menurut rencana, anjangsana akan dilaksanakan berbarengan pada waktu Idul Fitri nanti.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Jelang Ramadhan, Petani Bunga Mawar di Lereng Gunung Lawu Magetan Banjir PesananBulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi petani bunga mawar di lereng Gunung Lawu Magetan. Selain permintaan naik 100 kali lipat, harganya juga naik
Read more »
PNM Ajak Pemuda Sukabumi Meningkatkan Sikap Toleransi Melalui Bedah FilmPemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Jawa Barat mengajak muda-mudi Kota Sukabumi meneladani sikap toleransi Mahatma Gandhi melalui bedah film.
Read more »
Tumbuhkan toleransi beragama sejak dini dengan pawai ogoh-ogohKegiatan pawai ogoh-ogoh yang diikuti oleh ratusan siswa dan guru sekolah setempat digelar dalam rangka menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Kabupaten Jember.
Read more »
Hari Raya Nyepi dan Awal Puasa Berbarengan, tetap Jaga Toleransi Saling Menghargai dan MenghormatiDua agama merayakan hari raya besar bersamaan, yakni Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi bersamaan dengan Umat Muslim melaksanakan ibadah puasa, kemarin (22/3). Pelaksanaan catur brata dan ibadah puasa bisa berjalan bersamaan karena saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.
Read more »
Bentuk Toleransi, Ratusan Anak TK Santa Maria Ratu Rosari Ikut Pawai Ogoh-ogohSebagai bentuk toleransi, anak-anak dari kelompok Bermain dan TK Santa Maria Ratu Rosari, Gianyar ikut menyemarakan pawai ogoh-ogoh. Kegiatan itu dilaksanakan pada Senin (20/3) lagi. Perarakan ogoh-ogoh itu dilakukan di sepanjang Jalan Raya Mulawarman.
Read more »