Pada awal bulan Maret ini, perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) Air Products, hengkang dari proyek hilirisasi batu bara di tanah air.
Hingga kini, belum ada perusahaan yang menggantikan posisinya sehingga proyek hilirisasi batu bara tersendat.
Menurutnya, bukan masalah apabila China yang pada akhirnya menggarap proyek tersebut. Pasalnya, negeri tirai bambu itu memiliki jam terbang yang tinggi dalam hilirisasi batu bara, khususnya dimethyl ether . Sebagai tambahan informasi, proyek hilirisasi batubara, dalam hal ini DME menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Hal ini selaras dengan rencana pemerintah mengganti Liquified Petroleum Gas di rumah tangga rencananya akan diganti oleh DME.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kencang Isu Cut Rate The Fed, Rupiah Dekat Rp 15.000/US$Rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (29/3/2023).
Read more »
Berada di Dekat Rp 15.000/US$, Rupiah Melemah TipisRupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (30/3/2023)
Read more »
Takluk dari Dolar AS, Harga Minyak MerosotHarga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan siang hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS)
Read more »
Top! Rupiah Cetak Hat-trick, Nyaris Jebol Rp 15.000/US$Rupiah sukses membalikkan keadaan melawan dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (30/3/2023)
Read more »
Amerika Serikat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Junior BWF 2023Ini menjadi kali pertama Kejuaraan Dunia Junior BWF diselenggarakan di Amerika Serikat.
Read more »
Bea Cukai Surakarta Fasilitasi UMKM Ekspor Kerajinan Pelepah Pisang ke Amerika SerikatUMKM asal Klaten, yakni CV Indoplanet Furniture berhasil melakukan ekspor perdana kerajinan dari pelepah pisang dan furnitur dari kayu ke Amerika Serikat
Read more »