Perkara ini berawal pada April 2022 sampai April 2023 di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.
Saat itu ketiga terdakwa telah menyalahgunakan pengangkutan bahan bakar minyak yang disubsidi pemerintah.
Kemudian pada September 2022 Kasim memberikan informasi penjualan mobil tersebut. Saat itu harga mobil yang dibeli oleh ketiga terdakwa senilai Rp 38 juta. Pada masing-masing bagian baby tank tersebut telah dipasang selang yang terhubung dengan tangki bahan bakar. Pengangkutan minyak sulingan ini berada di kawasan Pangkalan Brandan dan akan dijual kembali kepada pembeli dengan harga yang tinggi.
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
JPU Kejati Sumut tuntut AKBP Achiruddin 21 bulan penjaraJaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menuntut AKBP Achiruddin Hasibuan dengan pidana penjara selama 21 bulan dalam perkara membiarkan ...
Read more »
AKBP Achiruddin Dituntut 21 Bulan Penjara"Meminta kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menjatuhkan pidana penjara selama 21 bulan," ujar JPU Rahmi
Read more »
AKBP Achiruddin Dituntut Bayar Restitusi Rp 52 Juta Kasus PenganiayaanJPU menuntut AKBP Achiruddin membayar Rp 52,3 juta. Biaya itu merupakan restitusi di kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral.
Read more »
AKBP Achiruddin Dituntut 6 Tahun Penjara dalam Kasus Penimbunan Solar BersubsidiEks Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan dituntut terkait kasus penimbunan solar bersubsisi secara ilegal.
Read more »
Tak Ada Hal Meringankan, AKBP Achiruddin Hasibuan Dituntut 6 Tahun PenjaraPerwira Polri AKBP Achiruddin Hasibuan dituntut hukuman sebegini atas perkara solar ilegal yang ditimbun dan dijual dengan harga lebih tinggi.
Read more »
Respons AKBP Achiruddin Dituntut Bayar Restitusi Rp 52 JutaAKBP Achiruddin dituntut membayar biaya restitusi sebesar Rp 52 juta atas keterlibatannya dalam perkara penganiayaan Ken Admiral. Ini respons Achiruddin.
Read more »