Perusahaan pencemar udara Jakarta itu terdiri dari tujuh perusahaan penyimpanan batubara, dua perusahaan berbahan bakar batubara, dan dua perusahaan peleburan baja.
Lanskap gedung pencakar langit dan permukiman yang diselimuti polusi di Jakarta, Sabtu . Meski berbagai upaya mengurangi polusi udara telah ditempuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kualitas udara di Jakarta masih tergolong tidak sehat pada jam-jam tertentu.
Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per Jumat telah menjatuhkan sanksi terhadap tujuh perusahaan penyimpanan batubara, dua perusahaan berbahan bakar batubara, dan dua perusahaan peleburan baja. Sementara itu, dua perusahaan lain yang berbahan bakar batubara, PT AAJ dan PT BKP, dilakukan uji emisi sumber tidak bergerak .
Philippines Latest News, Philippines Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Sebabkan Polusi Udara, Operasional 4 Perusahaan Disetop SementaraSATUAN Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mempercepat penanganan polusi udara.
Read more »
Update Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta: Optimalkan Sinergi Penanganan PolusiUpaya percepat penanganan polusi udara, Satgas PPU Pemprov DKI Jakarta memberikan sanksi administratif terhadap perusahaan yang berpotensi mencemari udara.
Read more »
Gegara Polusi Udara Jakarta, Megawati Ngaku Alami Batuk Pilek dan Alergi Debu"Karena Ibu saja sekarang ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaaan polusi yang seperti itu," kata Megawati.
Read more »
Ternyata Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta, Bukan PLTUSudah bukan rahasia lagi bahwa beberapa waktu lalu kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat dan tak layak hidup.
Read more »
Kualitas udara Jakarta sangat tidak sehat pada Jumat pagiDinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyebutkan, kualitas udara seluruh daerah ini berkategori sangat tidak sehat karena angka partikel halus (particulate ...
Read more »